Pages

Minggu, 20 Januari 2013

PROMOSIONAL MIX

BAB I
PRODUK
Marketing Mix ( bauran pemasaran) adalah seperangkat alat yang digunakan perusahaanuntuk terus menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran. Menurut Kotler dan Amstrong ( 2001 : 71 ), Bauran pemasaran  adalah sebagai seperangkat alat pemasaran taktis dan terkontrol yang di padukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan pasar sasaran. Sedangkan menurut Kotler ( 2000 : 82 ) , Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran. Dari definisi – definisi tersebut dapat kita simpulkan bahwa elemen – elemen bauran pemasaran tersebut merupakan alat yang dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk memenuhi target pasar. Oleh karena itu perusahaan harus berusaha membentuk dan mengkombinasikan dalam proporsi yang tepat agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan .


1.1. KERAGAMAN PRODUK

 Produk menurut kotler dan Amstrong adalah  segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan dan dapat memuaskan keinginan  atau kebutuhan konsumen. Pembelian sangat erat kaitannya pada kelangsungan penjualan suatu perusahaan. Seringkali konsumen dalam proses belanjanya, keputusan yang diambil untuk membeli suatu barang adalah yang sebelumnya tidak terpikirkan. Keragaman produk merupakan kumpulan seluruh produk dan barang yang ditawarkan penjual tertentu kepada pembeli (Kotler, 2007:15). Hubungan antara keragaman produk dan perilaku konsumen dalam melakukan keputusan tercantum dalam belanja barang.
Keragaman produk merupakan kumpulan seluruh produk dan barang yang ditawarkan penjual tertentu kepada pembeli (Kotler, 2007:15). Hubungan antara keragaman produk dan perilaku konsumen dalam melakukan keputusan pembelian sangat erat kaitannya pada kelangsungan penjualan suatu perusahaan. Menurut Asep (2005: 9) kondisi yang tercipta dari ketersediaan barang dalam jumlah dan jenis yang sangat variatif sehingga menimbulkan banyaknya pilihan dalam proses belanja konsumen. Seringkali konsumen dalam proses belanjanya, keputusan yang diambil untuk membeli suatu barang adalah yang sebelumnya tidak tercantum dalam belanja barang (out of purchase list ).
Produk menurut Kotler dan Amstrong (1997), merupakan sesuatu yang dapat ditawarkan ke dalam pasar untuk diperhatikan,dimiliki,dipakai atau dikomsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Produk adalah suatu yang kompleks baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba termasuk bungkus, warna, harga prestise perusahaan dan pengecer, pelayanan perusahaan dan pengecer yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhan.Sedangkan pengertian keragaman produk menurut James F. Engels adalah  kelengkapan produk yang menyangkut kedalaman, luas dan kualitas produk yang ditawarkan juga ketersediaan produk tersebut setiap saat di toko. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa keragaman produk adalah macam-macam produk dalam artian kelengkapan produk mulai dari merk, ukuran, dan kualitas serta ketersediaan produk tersebut setiap saat di toko. Keanekaragaman Produk menurut Maharani Vinci (2009:84) adalah suatu proses perencanaan dan pengendalian ragam produk dalam satu kelompok. Salah satu unsur kunci dalam persaingan diantara bisnis eceran adalah ragam produk yang disediakan oleh pengecer. Oleh karena itu, pengecer harus membuat keputusan yang tepat mengenai keragaman produk yang dijual, karena dengan adanya macam-macam produk dalam arti produk yang lengkap mulai dari merk, ukuran, kualitas dan ketersediaan produk setiap saat seperti yang telah diuraikan diatas. Dengan hal tersebut maka akan memudahkan konsumen dalam memilih dan membeli berbagai macam produk sesuai dengan keinginan mereka. Keragaman terdiri dari dua yaitu:
1.    Wide/ labar, yaitu banyaknya variasi produk yang dijual.
a.    Lebar: banyak ragam kategorp produk
b.    Sempity: sedikit ragam produk.
2.    Deep/ dalam, yaitu banyaknya item pilihan dalam masing-masing kategori produk.
a.    Dalam : banyak pilihan (warna,ukuran, bahan dan lain-lain) dalam setiasp kategori
b.    Dangkal: sedikit pilihan dalam setiap kategori produk.


1.2.Kualitas produk
 Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berpengaruh dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan (Tjiptono, 2001).  Kualitas pelayananSehingga ko(service quality) dapat diketahui dengan cara membandingkan persepsi para konsumen atas pelayanan yang nyata-nyata mereka terima / peroleh dengan pelayanan yang sesungguhnya mereka harapkan / inginkan terhadap atribut-atribut pelayanan suatu perusahaan.Jika jasa yang diterima atau dirasakan (perceived service) sesuai dengan yang diharapkan, makakualitas pelayanan dipersepsikan baik dan memuaskan, jika jasa yang diterima melampaui harapankonsumen, maka kualitas pelayanan dipersepsikan sangat baik dan berkualitas.Sebaliknya jika jasayang diterima lebih rendah daripada yang diharapkan, maka kualitas pelayanan dipersepsikan buruk.Menurut Kotler (2002:83) definisi pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yangdapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksinya dapat dikaitkan atau tidak dikaitkan pada satu produk fisik. Pelayanan merupakan perilaku produsen dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. keinginan konsumen demi tercapainya kepuasan pada konsumen itu sendiri. Kotler jugamengatakan bahwa perilaku tersebut dapat terjadi pada saat, sebelum dan sesudah terjadinyatransaksi. Pada umumnya pelayanan yang bertaraf tinggi akan menghasilkan kepuasan yang tinggiserta pembelian ulang yang lebih sering. Kata kualitas mengandung banyak definisi dan makna,orang yang berbeda akan mengartikannya secara berlainan tetapi dari beberapa definisi yang dapatkita jumpai memiliki beberapa kesamaan walaupun hanya cara penyampaiannya saja biasanyaterdapat pada elemen sebagai berikut:1. Kualitas meliputi usaha memenuhi atau melebihkan harapan pelanggaloekeinginan darokehttp://htmlimg3.scribdassets.com/269mkkylmo1m2jdu/images/4-e55cd4f9f1.png 2. Kualitas mencakup produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan3. Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah.Dari definisi-definisi tentang kualitas pelayanan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa
kualitas pelayanan
Salah satu nilai utama yang diharapkan oleh pelanggan dari produsen adalah kualitas produk dan jasa yang tertinggi.Kualitas produk membantu membangun strategi yang sukses akan deferensiasi,biaya rendah,dan respon cepat.Tentu saja kualitas produk adalah factor penunjang keberhasilan bagi perusahaan-perusahaan.                                                                      Peningkatan kualitas produk membantu perusahaan meningkatkan penjualan dan mengurangi biaya,yang keduanya akan meningkatkan keuntungan.Karena kualitas produk mengakibatkan terjadinya banyak hal baik lainnya,Maka kualitas merupakan awal yang baik.
Kualitas produk merupakan fokus utama dalam perusahaan,kualitas merupakan salah satu kebijakan penting dalam meningkatkan daya saing produk yang harus memberi kepuasan kepada konsumen yang melebihi atau paling tidak sama dengan kualitas produk dari pesaing.  
Menurut American Society for Quality Control  kualitas adalah keseluruhan ciri serta sifat suatu produk atau pelayanan yang berpengaruh pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat.                                                                            Menurut Kotler, Kualitas produk adalah kemampuan suatu barang untuk memberikan hasil  kinerja yang sesuai atau melebihi dari apa yang diinginkan pelanggan. Menurut Crosby(1979) kualitas produk adalah yang sesuai dengan yang diisyaratkan atau distandarkan
Sedangkan menurut Deming (1982), Kualitas produk adalah kesesuaian produk dengan kebutuhan pasar atau konsumen.       Menurut Boetsh dan Denis yang dikutip oleh Fandy Tjiptono : Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk,jasa,manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Pendapat diatas dapat dimaksudkan bahwa seberapa besar kualitas yang diberikan yang berhubungan dengan produk barang beserta faktor pendukungnya memenuhi harapan penggunanya. Dapat diartikan bahwa semakin memenuhi harapan konsumen, produk tersebut semakin berkualitas.  Relevan dengan pendapat diatas, Clark: mendefinisikan kualitas sebagai ” how consistenly the product or service delivered meets or exceeds the customer’s (internal or eksternal) expectation and needs” (seberapa konsisten produk atau jasa yang dihasilkan dapat memenuhi pengharapan dan kebutuhan internal dan eksternal pelanggan). Sementara  Stevenson mendefinisikan kualitas sebagai ” the ability of a product or service to consistently meet or exceed customer expectations” (kemampuan dari suatu produk atau jasa untuk memenuhi atau melebihi harapan pelanggan). Dengan kata lain, meskipun menurut produsennya, barang yang dihasilkannya sudah melalui prosedur kerja yang cukup baik, namun jika tetap belum mampu memenuhi standar yang dipersyaratkan oleh konsumen, maka kualitas barang atau jasa yang dihasilkan oleh produsen tersebut tetap dinilai sebagai suatu yang memiliki kualitas yang rendah. Disamping harus mampu memenuhi standar yang dipersyaratkan oleh konsumen, baik buruknya kualitas barang yang dihasilkan juga dapat dilihat dari konsistensi keterpenuhan harapan dan kebutuhan masyarakat. Pernyataan ini menegaskan bahwa kualitas tersebut hendaknya dinilai secara periodik dan berkesinambungan sehingga terlihat konsistensi keterpenuhan standar diatas.
Dari beberapa definisi adalah yang berbasis pengguna.Mereka mengajukan bahwa kualitas produk”bergantung pada pemirsa”.Orang pemasaran menyukai pendekatan ini,dan juga pelanggan.   Menurut Garvin yang dikutip oleh Gaspersz, untuk menentukan kualitas produk, dapat dimasukkan ke dalam 8 (delapan) dimensi, yaitu :
1.       Performance; berkaitan dengan aspek fungsional suatu barang dan merupakan karakterisitik utama yang dipertimbangkan pelanggan dalam membeli barang tersebut.
2.       Feature; karakteristik sekunder atau pelengkap yang berguna untuk menambah fungsi dasar yang berkaitan dengan pilihan-pilihan produk dan pengembangannya.
3.       Reliability; berkaitan dengan probabilitas atau kemungkinan suatu barang berhasil menjalankan fungsinya setiap kali digunakan dalam periode waktu tertentu dan dalam kondisi tertentu pula.
4.       Conformance; berkaitan dengan tingkat kesesuaian dengan spesifikasi yang ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan pelanggan. Kesesuaian merefleksikan derajat ketepatan antara karakteristik desain produk dengan karakteristik kualitas standar yang telah ditetapkan.
5.       Durability ; berkaitan dengan berapa lama suatu produk dapat digunakan.
6.       Service Ability ; karakteristik yang berkaitan dengan kecepatan , kompetensi kemudahan dan akurasi dalam memberikan layanan untuk perbaikan barang.
7.       Aesthetic ; karakteristik yang bersifat subyektif mengenai nilai-nilai estetika yang berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan refleksi dari preferensi individual.
8.       Fit and Finish ; karakteristik yang bersifat subyektif yang berkaitan dengan perasaan pelanggan mengenai keberadaan produk sebagai produk yang berkualitas.
           
Dimensi Kualitas Produk
Menurut Mullins (at.all), 2005,  apabila perusahaan ingin mempertahankan keunggulan kompetitifnya dalam pasar, perusahaan harus mengerti aspek dimensi apa saja yang digunakan oleh konsumen untuk membedakan produk yang dijual perusahaan tersebut dengan produk pesaing.
Dimensi kualitas produk tersebut terdiri dari:
1.      Performance (kinerja), berhubungan dengan karakteristik operasi dasar dari sebuah produk.
2.      Durability (daya tahan), yang berarti berapa lama atau umur produk yang bersangkutan bertahan sebelum produk tersebut harus diganti. Semakin besar frekuensi pemakaian konsumen terhadap produk maka semakin besar pula daya tahan produk
3.Conformance to specifications (kesesuaian dengan spesifikasi), yaitu sejauh mana karakteristik operasi dasar dari sebuah produk memenuhi spesifikasi tertentu dari konsumen atau tidak ditemukannya cacat pada produk.
4.Features (fitur), adalah karakteristik produk yang dirancang untuk menyempurnakan fungsi produk atau menambah ketertarikan konsumen terhadap produk.
5.Reliabilty (reliabilitas), adalah probabilitas bahwa produk akan bekerja dengan memuaskan atau tidak dalam periode waktu tertentu. Semakin kecil kemungkinan terjadinya kerusakan maka produk tersebut dapat diandalkan.
6.Aesthetics (estetika), berhubungan dengan bagaimana penampilan produk bisa dilihat dari tampak, rasa, bau, dan bentuk dari produk.
7.Perceived quality (kesan kualitas), sering dibilang merupakan hasil dari penggunaan pengukuran yang dilakukan secara tidak langsung karena terdapat kemungkinan bahwa konsumen tidak mengerti atau kekurangan informasi atas produk yang bersangkutan. Jadi, persepsi konsumen terhadap produk didapat dari harga, merek, periklanan, reputasi, dan
Negara asal.

0 komentar:

Posting Komentar